Awalan berita – Peningkatan Produksi Beras di Nagekeo melalui Bendungan Mbay. PT Brantas Abipraya (Persero) terus berkomitmen untuk mendukung pembangunan nasional. Termasuk dalam upaya memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, Brantas Abipraya tengah menyelesaikan Paket II dari proyek ini, yang direncanakan rampung pada tahun 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai kedaulatan pangan nasional melalui penyediaan sumber daya air yang memadai.
“Bendungan Mbay merupakan langkah strategis kami dalam mendukung program ketahanan air dan pangan nasional. Setelah selesai, bendungan ini akan meningkatkan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 kali lipat,” ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya, dalam keterangannya pada 22 Agustus 2024. Bendungan ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian di wilayah yang menghadapi tantangan ketersediaan air.
“Baca juga: Pajak untuk 377 Ribu Orang Super Kaya, Usulan pada Pemerintah”
Bendungan Mbay memiliki kapasitas tampung sebesar 51,74 juta meter kubik dan akan menyediakan air irigasi untuk 4.200 hektare lahan pertanian di Kabupaten Nagekeo, dengan rencana pengembangan tambahan 1.900 hektare. Di samping itu, bendungan ini juga dirancang untuk mengembangkan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga mencapai 6.100 hektare. Keberadaan bendungan ini sangat penting bagi NTT yang memiliki curah hujan yang relatif rendah dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, sekitar 30 km dari pusat kota Kabupaten Nagekeo, Bendungan Mbay juga akan memenuhi kebutuhan air baku di daerah tersebut sebesar 205 liter per detik. Selain itu, bendungan ini akan membantu mengurangi debit banjir di Sungai Aesesa, yang mencapai 283 meter kubik per detik.
Pembangunan Bendungan Mbay tidak hanya memberikan manfaat besar bagi sektor pertanian, tetapi juga menjadi jawaban atas tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Dengan kekurangan air yang sering terjadi pada musim kemarau yang berkepanjangan serta potensi banjir akibat curah hujan tinggi, bendungan ini menjadi infrastruktur yang vital.
“Simak juga: KAI Logistik Rayakan HUT RI dengan Diskon Menarik”
“Pembangunan bendungan ini sangat penting sebagai bukti komitmen Brantas Abipraya untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim global. Melalui bendungan, kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, menyediakan air bersih bagi masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambah Toha.
Sebagai proyek strategis nasional (PSN), Bendungan ini diproyeksikan menghasilkan air baku. Sebesar 0,21 meter kubik per detik dan memberikan manfaat irigasi untuk 5.928 hektare lahan pertanian. Brantas Abipraya bertanggung jawab atas pembangunan Paket II yang mencakup berbagai komponen penting seperti bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan sistem hidromekanikal serta elektrikal. Dengan adanya proyek ini, diharapkan Nagekeo akan mengalami peningkatan signifikan dalam produksi beras dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.