Awalan berita – Salah satu isu utama yang akan warisan deflasi yang telah melanda negara selama tiga bulan berturut-turut. Deflasi ini tidak hanya mengancam stabilitas ekonomi tetapi juga dapat menjadi pemicu resesi yang lebih dalam. Berikut adalah analisis mendalam mengenai dampak deflasi terhadap perekonomian Indonesia dan tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah baru.
Deflasi, yang merupakan penurunan harga barang dan jasa secara umum, seringkali dianggap sebagai kabar baik bagi konsumen karena harga yang lebih rendah. Namun, ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, mengingatkan bahwa deflasi sebenarnya memiliki dampak negatif yang luas terhadap perekonomian.
“Baca juga: Penerapan Biodiesel B40, Menteri ESDM Pastikan Tahun Depan”
“Deflasi kedengarannya menguntungkan bagi konsumen karena harga yang lebih rendah, tetapi ini merupakan fenomena makroekonomi di mana ekonomi masyarakat sedang tidak berdaya untuk membeli barang-barang kebutuhannya,” ungkap Didik dalam keterangannya pada Jumat (2/8/2024).
Penurunan harga barang dan jasa ini dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Saat harga terus menurun, perusahaan mengalami penurunan pendapatan, yang pada akhirnya dapat memicu pemangkasan biaya, termasuk pengurangan tenaga kerja. Akibatnya, ekonomi mengalami stagnasi atau bahkan resesi yang berkepanjangan.
Menurut Didik, deflasi yang berkepanjangan berdampak langsung pada penurunan tingkat konsumsi. “Penurunan harga menyebabkan berkurangnya konsumsi, yang pada gilirannya mengakibatkan harga semakin jatuh,” jelasnya. Ketika konsumsi menurun, dunia usaha menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pendapatan mereka.
Lebih lanjut, Didik menjelaskan bahwa penurunan konsumsi dapat mengakibatkan resesi. “Hal ini dapat mengakibatkan resesi yang berkepanjangan. Investasi yang dilakukan dunia usaha tidak akan lebih tinggi, bahkan bisa lebih rendah lagi,” tambahnya. Dalam situasi ini, perusahaan mungkin tidak memiliki insentif untuk meningkatkan investasi atau merekrut lebih banyak tenaga kerja, sehingga memperburuk kondisi ekonomi.
Selain deflasi, pemerintah baru juga akan mewarisi sejumlah masalah ekonomi lainnya. Salah satunya adalah utang besar yang telah menumpuk selama 10 tahun terakhir. “Selain menerima keadaan deflasi beruntun, konsumsi lemah karena pendapatan turun dan PHK pengangguran yang semakin massal, pemerintah baru mendapat warisan utang yang besar selama 10 tahun terakhir ini,” jelas Didik.
Masalah pengangguran juga semakin parah akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang banyak terjadi. “Penurunan konsumsi disebabkan oleh tingginya angka pengangguran. Apalagi saat ini pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah banyak terjadi,” tambah Didik.
“Simak juga: Peluncuran QRIS Tap, Mudah Hanya dengan Menempelkan HP!”
Dalam jangka panjang, deflasi dan pengangguran yang tinggi dapat menyebabkan stagnasi ekonomi atau bahkan penurunan upah. Didik mengungkapkan bahwa dalam situasi seperti ini, pengusaha mungkin memotong upah atau menghentikan kenaikan upah. “Secara makro ini selanjutnya mengurangi permintaan secara keseluruhan dalam perekonomian,” jelasnya.
Stagnasi ekonomi atau penurunan upah akan berdampak negatif pada daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi deflasi. Dengan permintaan yang menurun, perusahaan mungkin akan terus mengurangi biaya, termasuk memotong tenaga kerja, yang menciptakan siklus ekonomi negatif yang sulit dipulihkan.
Pemerintahan baru harus menghadapi warisan ekonomi yang menantang ini dengan strategi yang matang. Menanggulangi deflasi dan mengatasi dampak negatifnya memerlukan langkah-langkah kebijakan yang efektif untuk memulihkan konsumsi dan investasi. Pengembangan sektor industri dan penciptaan lapangan kerja baru juga menjadi kunci dalam memulihkan perekonomian.
Selain itu, pemerintah baru harus mengelola utang yang menumpuk dengan bijaksana dan memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya untuk mengurangi pengangguran dan memitigasi dampak deflasi akan menjadi fokus utama dalam menciptakan stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pendekatan yang terencana dan komprehensif, diharapkan pemerintahan baru dapat mengatasi tantangan ekonomi yang diwariskan dan memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.