Awalan berita – Migrain, yang sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan khusus orang dewasa, ternyata juga bisa menghinggapi anak-anak. Dokter Spesialis Neurologi dari RS Pondok Indah, dr. Andre Sp. N., mengungkapkan fakta mengejutkan ini dalam wawancara dengan media RS Pondok Indah Group.
Sebagian besar orang mengira migrain hanya menjadi masalah umum di kalangan orang dewasa, khususnya mereka yang berusia antara 20 hingga 40 tahun.[1] Namun demikian, gejala yang sama dapat terjadi pada anak-anak, meskipun dengan karakteristik yang berbeda. “Gejala yang dominan pada anak-anak umumnya berupa mual dan muntah, bukan hanya sakit kepala seperti yang dialami orang dewasa,” ungkap dr. Andre.
“Baca juga: Dukungan NasDem untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara 2024” [3]
Penyebab migrain pada anak-anak banyak dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami migrain, anak-anak mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kondisi serupa.[2] “Peranan genetik dalam kasus migrain pada anak masih menjadi fokus penelitian yang terus berkembang,” tambah dr. Andre.
Meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan dengan orang dewasa, pada anak dapat terjadi bahkan sebelum usia 10 tahun.[1] Ini menunjukkan kompleksitas dari kondisi ini yang tidak hanya berkaitan dengan faktor usia, tetapi juga peran genetik yang kuat.
“Simak juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Bijaklah dalam Merespons Ajakan Investasi Influencer“ [5]
Menanganinya pada anak memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa.[4] Dr. Andre menyarankan untuk mengidentifikasi pemicu migrain secara lebih dini pada anak-anak, serta memperhatikan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan usia mereka.
Migrain bukan lagi sekadar masalah kesehatan yang terbatas pada orang dewasa. Penelitian yang terus berkembang memungkinkan kita untuk lebih memahami bagaimana bisa mempengaruhi anak-anak dan bagaimana kita dapat meresponsnya secara lebih efektif. Dengan memahami faktor-faktor pemicu dan perawatan yang tepat, kita dapat membantu mengurangi dampak migrain pada generasi mendatang.
[1] https://m.tribunnews.com/kesehatan/2024/06/27/tidak-hanya-orang-tua-migrain-bisa-dialami-oleh-anak-anak
[2] https://www.halodoc.com/artikel/belum-dewasa-anak-anak-juga-bisa-kena-migrain
[3] https://infolangsung.org/berita/dukungan-nasdem-untuk-bobby-nasution-di-pilkada-sumatera-utara-2024/
[4] https://www-migrainedisorders-org.translate.goog/migraine-disorders/migraine-in-children/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
[5] https://bahasinfo.net/informasi/menteri-keuangan-sri-mulyani-bijaklah-dalam-merespons-ajakan-investasi-influencer/