Awalan Berita – Pertamina New & Renewable Energy (NRE), sebuah unit usaha dari PT Pertamina (Persero). Telah menetapkan target yang ambisius untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih hingga mencapai 6 gigawatt (GW) pada tahun 2029.[1] Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis. Mengungkapkan bahwa target ini akan dicapai melalui pengembangan gas to power serta pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan seperti geothermal, tenaga surya, dan biogas.
Hingga pertengahan tahun 2024, Pertamina NRE telah berhasil mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas terpasang mencapai sekitar 2,6 GW. “Pertamina mengadopsi strategi pertumbuhan ganda dengan memperkuat bisnis migas yang ada dan secara bersamaan mengembangkan bisnis rendah karbon sebagai pilar penting bagi masa depan perusahaan,” jelas John Anis.
“Baca juga: Pertamina Patra Niaga Mencatat Peningkatan Signifikan dalam Program Transformasi dan Pelayanan“ [2]
Selain target kapasitas pembangkit listrik, Pertamina NRE juga menetapkan sejumlah sasaran lainnya untuk tahun 2029.[3] Misalnya, mereka menargetkan penjualan kredit karbon sebesar 19,2 juta ton setara CO2. Dengan pencapaian awal sebagai penjual kredit karbon perdana di IDX Carbon pada tahun sebelumnya.
Pada sektor produksi, Pertamina NRE berencana untuk meningkatkan produksi hidrogen bersih hingga 7.000 ton per tahun dan bioetanol hingga 840 ribu kiloliter pada tahun 2029.[1] Sementara itu, dalam bisnis ekosistem baterai dan kendaraan listrik, mereka menargetkan produksi sebesar 51,4 GWh.
Investasi yang diperlukan untuk mencapai semua target ini diperkirakan mencapai 6,2 miliar dolar AS pada tahun 2029. Meningkat lebih dari delapan kali lipat dari anggaran investasi saat ini. Saat ini, Pertamina NRE sedang fokus pada beberapa inisiatif prioritas seperti pengembangan bioetanol untuk mendukung penggunaan bahan bakar nabati di Indonesia dan pengembangan potensi geothermal di proyek Lumut Balai 2 sebesar 55 MW, baik dalam maupun luar negeri.
“Simak juga: Transformasi Digital Bisnis di Indonesia, Mekari Mengakuisisi“ [4]
Dalam kinerja finansial tahun 2023, Pertamina NRE mencatat peningkatan pendapatan sebesar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 411,5 juta dolar AS. Selain itu, EBITDA dan laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan, masing-masing sebesar 11 persen dan 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
John Anis menegaskan, “Meskipun tantangan yang dihadapi tidak ringan. Kami yakin bahwa dengan kolaborasi solid dan dukungan dari semua pihak terkait. Pertamina NRE dapat mengawal transisi energi sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan.[5] ” Dengan komitmen yang kuat terhadap energi bersih, Pertamina NRE terus bergerak maju untuk memimpin dalam transformasi energi di Indonesia.
[1] https://m.tribunnews.com/bisnis/2024/06/22/pertamina-nre-bidik-kapasitas-pembangkit-6-gigawatt-dari-energi-bersih-di-2029
[2] https://infolangsung.org/berita/pertamina-patra-niaga-mencatat-peningkatan-signifikan-dalam-program-transformasi-dan-pelayanan/
[3] https://m.antaranews.com/amp/berita/4160202/pertamina-nre-naikkan-investasi-delapan-kali-lipat-hingga-2029
[4] https://bahasinfo.net/business/transformasi-digital-bisnis-di-indonesia-mekari-mengakuisisi/
[5] https://www.liputan6.com/amp/5624927/pertamina-bidik-pasang-listrik-bersih-6-gw-pada-2029