Awalan Berita – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menargetkan pendapatan negara sebesar Rp3.005,12 triliun pada 2025. Target tersebut terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp2.189 triliun, penerimaan kepabeanan dan cukai Rp301,60 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp513,63 triliun, dan penerimaan hibah Rp0,6 triliun.
Untuk mendukung prioritas pembangunan, pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp3.621,31 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat mencapai Rp2.701,4 triliun, sementara transfer ke daerah dialokasikan sebesar Rp919,9 triliun. Dengan jumlah ini, defisit APBN 2025 dirancang sebesar Rp616,2 triliun atau setara dengan 2,53% dari GDP. “Defisit ini tetap dalam koridor yang sehat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujar Sri Mulyani di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Sri Mulyani menjelaskan, alokasi belanja pemerintah pusat akan diarahkan untuk mendukung program prioritas sesuai amanat Presiden Prabowo Subianto. Program ini meliputi swasembada pangan, swasembada energi, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran, serta program makan siang bergizi.
Belanja pendidikan menjadi alokasi terbesar dengan anggaran Rp724,3 triliun, mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah APBN Indonesia. Untuk kesehatan, anggaran yang disiapkan mencapai Rp218,5 triliun, sedangkan perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp503,2 triliun, dan ketahanan pangan Rp144,6 triliun.
Program makan siang bergizi mendapat anggaran sebesar Rp71 triliun. Program ini diharapkan mampu mendorong perekonomian daerah, khususnya desa, melalui peningkatan suplai kebutuhan makan bergizi. Ditambah dana desa sebesar Rp70 triliun, program ini dirancang untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di desa dengan perputaran uang yang lebih besar. Pemerintah optimistis belanja strategis ini akan memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
” Baca Juga: Kiprah Pevoli Cantik Sabina Altynbekova di Dunia Voli Indonesia“
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan beberapa prioritas kegiatan penting untuk tahun 2025. Salah satunya adalah program pemeriksaan kesehatan gratis yang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp3,2 triliun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga menganggarkan Rp20 triliun untuk renovasi sekolah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan. Program ini akan memastikan bahwa fasilitas belajar mengajar di berbagai daerah memenuhi standar yang layak. Sri Mulyani menambahkan bahwa pemerintah juga akan mengembangkan sekolah unggulan terintegrasi dengan alokasi dana sebesar Rp2 triliun. Sekolah unggulan ini diharapkan mampu menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang sejalan dengan kebutuhan dunia modern.
Di sektor pangan, pemerintah menetapkan prioritas pembangunan Lumbung Pangan Nasional Daerah dan Desa dengan alokasi anggaran mencapai Rp15 triliun. Program ini dirancang untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal, sekaligus meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan distribusi bahan pangan.
“Semua program ini diarahkan agar terjadi sinkronisasi dan sinergi antara belanja pusat dan daerah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, pemerataan, dan kualitas pelayanan publik,” ujar Sri Mulyani.
Pemerintah optimistis bahwa alokasi belanja yang terarah akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan nasional. Dengan memprioritaskan kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan, pemerintah berharap program ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara merata di seluruh Indonesia.
” Baca Juga: Keunggulan Blue Technology di Vivo X200 Series Terbaru“