Mark Carney Resmi Gantikan Justin Trudeau sebagai PM Kanada
Awalan Berita – Mantan bankir sentral, Mark Carney, resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal Kanada dan akan menggantikan Justin Trudeau sebagai Perdana Menteri. Hasil resmi pemilihan yang diumumkan pada Minggu (9/3/2025) menunjukkan Carney meraih dukungan kuat dengan memperoleh 86% suara, mengalahkan mantan Menteri Keuangan Chrystia Freeland. Pemilihan tersebut diikuti oleh sekitar 152.000 anggota partai.
Carney akan memimpin Kanada di tengah situasi yang penuh tantangan, termasuk perang dagang dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Selain itu, Kanada juga harus segera mengadakan pemilihan umum untuk menegaskan mandat kepemimpinan baru.
Dalam pidato kemenangannya, Carney menegaskan sikap tegas terhadap kebijakan perdagangan Trump. “Ada seseorang yang mencoba melemahkan ekonomi kita,” ujar Carney merujuk pada Trump. “Dia menyerang pekerja, keluarga, dan bisnis Kanada. Kita tidak bisa membiarkannya berhasil.”
Carney juga menyatakan bahwa masa kepemimpinannya tidak akan berjalan seperti biasa. “Kita harus melakukan hal-hal yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya, dengan kecepatan yang tidak pernah kita duga sebelumnya,” tegasnya.
Trudeau sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya pada Januari setelah lebih dari sembilan tahun memimpin Kanada. Penurunan tingkat penerimaan publik terhadapnya memaksa Partai Liberal untuk segera mencari pengganti.
“Baca Juga : Direktur Persiba Terlibat Jaringan Narkoba Kelas Kakap”
Sebagai politikus pemula, Carney yakin dirinya mampu menghidupkan kembali partai dan memimpin negosiasi perdagangan yang strategis dengan Trump. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan mempertahankan tarif sebesar CAD30 miliar terhadap Amerika Serikat. “Kami akan mempertahankan tarif kami sampai Amerika menunjukkan rasa hormat kepada kami,” tutup Carney.
Kemenangan Mark Carney sebagai Perdana Menteri Kanada menandai sejarah baru, di mana untuk pertama kalinya seorang pemimpin tanpa latar belakang politik nyata memimpin negara tersebut. Carney menegaskan bahwa pengalamannya sebagai gubernur dua bank sentral G7—Kanada dan Inggris—membekalinya dengan keahlian yang diperlukan untuk menghadapi tantangan besar, termasuk berhadapan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Namun, hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa baik Partai Liberal maupun Partai Konservatif diprediksi tidak mampu membentuk pemerintahan mayoritas. Berdasarkan aturan yang berlaku, pemilihan umum Kanada harus dilaksanakan paling lambat pada 20 Oktober 2025.
Dua sumber dari Partai Liberal mengungkapkan bahwa Carney berencana mempercepat proses pemilihan umum dan kemungkinan akan menggelarnya dalam beberapa minggu mendatang. Keputusan ini bertujuan mempercepat legitimasi pemerintahannya melalui dukungan rakyat.
Secara hukum, Carney diizinkan menjabat sebagai perdana menteri meskipun belum memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, berdasarkan tradisi politik Kanada, Carney diharapkan segera mengikuti pemilihan umum untuk memperkuat posisinya di parlemen.
Dalam upaya meraih dukungan publik, Partai Liberal meluncurkan iklan yang membandingkan pemimpin Partai Konservatif, Pierre Poilievre, dengan Donald Trump. Iklan tersebut menyoroti kemiripan gaya kepemimpinan keduanya yang dianggap kontroversial.
Merespons hal tersebut, Poilievre meningkatkan serangannya terhadap Carney dalam pernyataannya pada Minggu (9/3/2025). Persaingan politik di Kanada pun diprediksi akan semakin memanas seiring mendekatnya jadwal pemilihan umum.
“Baca Juga : Mayor Teddy Resmi Naik Pangkat Letkol, Pepabri Angkat Bicara”