Awalan berita – MediaTek tengah mengalami lonjakan pengembangan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat dominasinya sebagai vendor chipset terkemuka di dunia, khususnya untuk telepon seluler. Menurut pernyataan mereka, AI dan AI generatif menjanjikan peluang transformatif yang krusial dalam menentukan arah masa depan teknologi.
Dalam sebuah acara media di Jakarta, Finbarr Moynihan, Wakil Presiden Pemasaran Korporat MediaTek, menyoroti peran strategis AI generatif dalam mendorong inovasi lintas pasar.[1] MediaTek baru-baru ini mengumumkan strategi bisnisnya yang melibatkan ekspansi ekosistemnya dengan dukungan dari perusahaan teknologi terkemuka seperti Baidu dan LLama. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat penggunaan Gen-AI dalam perangkat, termasuk fitur-fitur real-time seperti penghapusan objek dan pengeditan gambar.
Moynihan juga menegaskan bahwa MediaTek berada di posisi yang strategis untuk memimpin pertumbuhan teknologi AI generatif di berbagai aplikasi, tidak hanya dalam ponsel pintar, chromebook, dan TV pintar, tetapi juga dalam solusi otomotif dan perangkat cerdas lainnya yang semakin bergantung pada AI.
“Baca juga: Massa Demo Tolak UU Tapera, Kepahlawanan di Bawah Guyuran Hujan“ [2]
Selain AI generatif, MediaTek juga memperluas fokusnya ke infrastruktur cloud dan pusat data, mengakui pentingnya teknologi ini dalam mendukung pertumbuhan AI di masa mendatang.
Dalam paparan bisnis terbarunya, MediaTek mengonfirmasi posisinya sebagai pemimpin pasar prosesor ponsel pintar, menguasai hampir 64% pangsa pasar di Indonesia.[3] Prestasi ini mencerminkan komitmen MediaTek terhadap inovasi teknologi dan kemitraan yang kuat di tingkat lokal.
“Simak juga: PNM dan Ruang Amal Indonesia Berkolaborasi Pelatihan Digital“ [4]
Peningkatan adopsi ponsel 5G di Indonesia diprediksi akan memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan di pasar ini. MediaTek juga aktif mendukung industri FinTech dengan solusi IoT yang dirancang khusus untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan teknologi digital di Indonesia.
Sebagai vendor prosesor nomor satu di dunia sejak 2020, telah konsisten mempertahankan dominasinya hingga kuartal pertama tahun 2024. Mereka menguasai pasar dengan sekitar 64% pangsa pasar di seluruh dunia. Dengan Asia Tenggara menjadi salah satu dari tiga pasar utama mereka.
Dalam hal penggunaan chipset, Oppo menjadi pemimpin utama dengan 20% dari produksi chipset di kuartal pertama 2024.[5] Diikuti oleh Samsung dengan 17%, serta Transsion, Vivo, dan Xiaomi masing-masing dengan 16%.
Dengan terus mengembangkan teknologi AI dan memperluas jangkauannya dalam berbagai sektor. MediaTek tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar chipset global. Tetapi juga sebagai pendorong utama inovasi di era digital saat ini.
[1] https://m.tribunnews.com/techno/2024/06/28/mediatek-fokus-kembangkan-ai-untuk-perkuat-posisi-di-pasar-chipset-dunia
[2] https://infolangsung.org/berita/massa-demo-tolak-uu-tapera-kepahlawanan-di-bawah-guyuran-hujan/
[3] https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/ob3ZgRAN-mediatek-fokus-manfaatkan-ai-generatif-guna-inovasi
[4] https://bahasinfo.net/business/pnm-dan-ruang-amal-indonesia-berkolaborasi-pelatihan-digital/
[5] https://www.gatra.com/news-601629-teknologi-mediatek-fokus-pada-ai-untuk-kembangkan-teknologi-masa-depan.html