Awal berita – Ibu hamil diperbolehkan untuk berolahraga tanpa hambatan selama trimester kehamilan, namun ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan guna menjaga kesehatan dan keselamatan ibu dan janin.[1] Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, dr Jimmy Sakti Nanda B SpOG, membagikan panduan berharga terkait olahraga selama kehamilan.
sebelum memulai program olahraga, penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan. “Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kondisi tubuhnya dalam keadaan baik,” ungkap dr Jimmy seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan. Memastikan tidak ada kontraindikasi yang mengganggu seperti masalah pembuluh darah atau tekanan darah tinggi adalah langkah awal yang krusial sebelum memilih jenis olahraga.
“Baca juga: KAI Wisata, Hotel Transit Suite di Stasiun Gambir“ [2]
pemilihan jenis olahraga harus disesuaikan dengan usia kehamilan ibu. Pada trimester pertama, disarankan untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki di pagi atau sore hari, bersepeda santai, berenang, atau joging ringan. Bagi yang lebih memilih olahraga dalam ruangan, senam hamil dan yoga adalah pilihan yang aman. Pada trimester kedua dan ketiga, dengan perut yang semakin membesar, prenatal yoga atau senam hamil dapat membantu menguatkan panggul, mengatur napas, serta mempersiapkan tubuh untuk persalinan normal.
Namun, dr Jimmy menekankan pentingnya untuk menghindari olahraga ekstrem seperti panjat tebing, hiking, atau olahraga yang melibatkan gerakan terlentang dalam waktu yang lama. “Gerakan seperti sit up dan push up sebaiknya dihindari, namun berjalan kaki tetap sangat dianjurkan,” tambahnya.[3] Ibu hamil disarankan untuk berjalan di area yang rata atau berumput, atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan kondisi cuaca, terutama hindari berolahraga di bawah sinar matahari langsung untuk menghindari risiko heat stroke atau dehidrasi.
“Simak juga: Myririz Mempersembahkan Lagu Oxygen dalam Tradisi Kreatif di Hari Ulang Tahunnya“ [4]
dr Jimmy menyarankan untuk melibatkan senam hamil dan yoga sebagai bagian dari rutinitas kesehatan ibu hamil. “Idealnya, ibu hamil dapat melakukan senam hamil atau yoga selama 150 menit per minggu,” jelasnya.[5] Durasi ini dapat dibagi secara rutin, misalnya 30 menit sehari selama lima kali seminggu atau 20-30 menit setiap hari.
Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan ibu hamil dapat mempertahankan kesehatan fisik dan mentalnya selama masa kehamilan, sambil tetap memperhatikan keselamatan dirinya sendiri dan janin yang sedang berkembang. Langkah-langkah ini membantu menjaga agar aktivitas fisik tetap bermanfaat dan aman bagi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
[1] https://m.tribunnews.com/kesehatan/2024/06/29/ibu-hamil-boleh-berolahraga-namun-perhatikan-tiga-hal-ini?page=2
[2] https://infolangsung.org/lifestyle/kai-wisata-hotel-transit-suite-di-stasiun-gambir/
[3] https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240626/4445835/olahraga-bagi-ibu-hamil/
[4] https://bahasinfo.net/informasi/myririz-mempersembahkan-lagu-oxygen-dalam-tradisi-kreatif-di-hari-ulang-tahunnya/
[5] https://www.alodokter.com/aturan-olahraga-saat-hamil-yang-perlu-bumil-catat