Awalan Berita – Pangeran Karim Al-Hussaini, yang dikenal sebagai Aga Khan IV, pemimpin spiritual Muslim Ismaili, wafat dengan damai di Lisbon, Portugal, pada Selasa, 4 Februari 2025. Kabar duka ini diumumkan oleh Jaringan Pembangunan Aga Khan (AKDN), organisasi pembangunan yang ia dirikan.
Sebagai Imam ke-49 dari sekte Islam Ismaili Syiah, Aga Khan telah memimpin sekitar 12 juta pengikutnya di seluruh dunia selama lebih dari enam dekade. Ia mewarisi gelarnya sejak usia 20 tahun dan dianggap sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad oleh para pengikutnya.
Meskipun jarang muncul di hadapan publik, Aga Khan dikenal sebagai tokoh berpengaruh dalam dunia Islam dan pembangunan global. Sepanjang hidupnya, ia aktif dalam berbagai inisiatif sosial, ekonomi, dan pendidikan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Jaringan Pembangunan Aga Khan dalam pernyataannya menyampaikan bahwa Pangeran Karim Al-Hussaini wafat dikelilingi oleh keluarganya di Lisbon. Kabar kepergiannya membawa duka mendalam bagi komunitas Ismaili serta masyarakat internasional yang mengenalnya sebagai pemimpin bijaksana dan dermawan.
“Baca Juga : Gugatan Persib Bandung ke Luis Milla Ditolak CAS, Wajib Bayar Rp300 Juta”
Pangeran Karim Aga Khan IV, pemimpin spiritual Muslim Ismaili dan pendiri Jaringan Pengembangan Aga Khan (AKDN), telah wafat pada 4 Februari 2025 di Lisbon. Pengumuman mengenai penggantinya akan segera menyusul.
Dalam pernyataannya, AKDN menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Aga Khan serta komunitas Ismaili di seluruh dunia. Mereka juga menegaskan komitmen untuk melanjutkan visi dan warisan sang pemimpin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat global, tanpa memandang afiliasi agama atau latar belakang.
Aga Khan IV mewarisi gelar Imam ke-49 Syiah Imami Ismaili pada tahun 1957, saat ia baru berusia 20 tahun. Selama kepemimpinannya, ia dikenal sebagai filantropis dan pengusaha sukses, dengan perkiraan kekayaan lebih dari £11 miliar pada saat kematiannya.
Lahir di Swiss, Aga Khan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Prancis dan memiliki kewarganegaraan Inggris. Ia adalah teman dekat mendiang Ratu Elizabeth II, yang bahkan menganugerahinya gelar kehormatan “Yang Mulia.” Selain kepemimpinannya dalam komunitas Ismaili, Aga Khan juga dikenal sebagai pecinta pacuan kuda.
Ia memiliki berbagai jenis kuda balap, termasuk kuda legendaris Shergar yang menghilang setelah diculik di Irlandia pada tahun 1983. Pangeran Karim Aga Khan meninggalkan empat anak, yaitu Putri Zahra, Pangeran Rahim, Pangeran Hussain, dan Pangeran Aly Muhammad, serta empat cucu. Warisannya dalam kepemimpinan spiritual dan filantropi akan terus dikenang oleh dunia.
“Baca Juga : Pemerintah Tegas! Penimbun Gas Elpiji 3 Kg Akan Ditindak”