5 Penyakit yang Membuat Penderita Tidak Boleh Berpuasa
Awalan Berita – Menjalankan ibadah puasa mengharuskan umat Muslim untuk menahan diri dari makan dan minum. Namun, bagi beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu, berpuasa bisa berisiko membahayakan kesehatan mereka. Berikut adalah beberapa penyakit yang sebaiknya tidak menjalani ibadah puasa, berdasarkan berbagai sumber.
1.Penyakit Jantung
Pasien dengan penyakit jantung harus berhati-hati saat berpuasa. Menurut Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKKMK UGM, ada beberapa kondisi jantung yang membuat seseorang tidak disarankan untuk berpuasa. Jika seseorang mengalami gagal jantung berat, hipertensi pulmonal berat, atau kondisi jantung yang mengancam nyawa, mereka tidak diperbolehkan berpuasa sama sekali. Pasien dengan aritmia tak terkendali, sindrom koroner akut, atau penyakit katup jantung parah juga harus menghindari puasa.
2.Penderita Diabetes
Penderita diabetes memiliki kriteria tertentu yang menentukan apakah mereka bisa atau tidak berpuasa. Jika kadar gula darah sebelum puasa berada dalam rentang 150-300 mg/dl atau HbA1C antara 8-10%, mereka sebaiknya tidak berpuasa. Penderita diabetes tipe 1, gula darah lebih dari 300 mg/dl, atau pasien yang sedang menjalani dialisis tidak dianjurkan berpuasa. Bagi pasien lansia atau yang mengalami demensia, puasa juga bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
“Baca Juga : Serikat Pekerja Sritex: Pesangon dan THR Harus Diberikan”
Bagi mereka yang memiliki kondisi ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani ibadah puasa.
3.Batu Ginjal
Penderita batu ginjal disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Jika batu ginjal dalam kondisi parah, berpuasa bisa memperburuk penyakit. Namun, jika kondisi batu ginjal terkendali, puasa bisa dilakukan dengan menjaga asupan cairan yang cukup saat sahur dan berbuka.
4.Asam Lambung
Penderita asam lambung atau gastritis dapat merasakan manfaat dari puasa, menurut dr. Ikrimah Nisa Utami, Sp.PD. Puasa dapat menurunkan produksi asam lambung setelah 10 hari pertama. Namun, bagi penderita dengan komplikasi berat seperti nyeri perut hebat, muntah darah, atau kesulitan menelan, puasa bisa membahayakan. Jika gejala parah muncul, lebih baik tidak berppuasa demi menjaga kesehatan.
5.Gangguan Liver Kronis
Penderita gangguan liver kronis, seperti sirosis hepatis level B atau C, sebaiknya tidak menjalani puasa. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH MMB, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa gangguan liver dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Kondisi ini menyebabkan kelelahan, kekurangan nutrisi, dan gangguan metabolisme yang semakin parah jika pasien tetap berpuasa. Penderita dengan kondisi ini disarankan untuk menghindari puasa agar tidak memperburuk keadaan.
“Baca Juga : Alasan Alex Marquez Lewati Marc Marquez di MotoGP Thailand 2025”