Awalan berita – Belum lama ini, Nigeria mengalami krisis kesehatan yang serius. Lebih dari 150 warga negara tersebut meninggal dunia akibat wabah demam Lassa. Menurut laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Nigeria, hingga Kamis (8/8/2024), wabah ini telah merenggut nyawa 163 orang. Untuk memahami lebih dalam mengenai demam Lassa dan bagaimana penyakit ini bisa menimbulkan dampak yang begitu besar, simak penjelasan berikut.
Demam Lassa adalah penyakit viral yang termasuk dalam kelompok penyakit demam berdarah atau hemorrhagic fever. Penyakit ini disebabkan oleh virus Lassa, yang ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau urine tikus yang terinfeksi. Jenis tikus yang menjadi vektor utama adalah Mastomys natalensis, yang merupakan hewan pengerat endemik di Afrika Barat.
“Baca juga: Orang Introvert Lebih Cerdas? Antara Mitos dan Fakta”
Penyebab dan Penularan: Virus Lassa disebarkan melalui kontak langsung dengan urine, feses, atau darah tikus yang terinfeksi. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan barang-barang yang telah terkontaminasi oleh kotoran tikus, seperti makanan atau alat rumah tangga.
Gejala dan Dampak: Demam Lassa memiliki spektrum gejala yang bervariasi. Mayoritas kasus tidak menunjukkan gejala sama sekali, atau disebut juga sebagai asimtomatik. Namun, bagi sebagian penderita, gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala umum meliputi demam tinggi, kelemahan, nyeri kepala, nyeri otot, mual, dan muntah.
Dalam kasus yang lebih parah, demam Lassa dapat menyebabkan gejala serius seperti perdarahan internal, gangguan pada fungsi ginjal dan hati, serta syok akibat perdarahan. Kematian dapat terjadi pada 20% kasus berat, artinya dari setiap 10 orang yang terinfeksi, dua di antaranya bisa meninggal.
Demam Lassa adalah penyakit endemik yang umumnya ditemukan di negara-negara Afrika Barat seperti Nigeria, Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Musim kemarau, dari November hingga Mei, merupakan periode ketika kasus demam Lassa cenderung meningkat. Selama periode ini, penyebaran virus lebih mudah terjadi karena kondisi lingkungan yang lebih kering dan kemungkinan interaksi manusia dengan tikus yang lebih intensif.
Statistik Kasus: Sepanjang tahun 2023, tercatat sebanyak 1.227 kasus demam Lassa di Nigeria, dengan 219 di antaranya berakhir dengan kematian. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah kasus tidak sedikit, risiko kematian bisa cukup tinggi pada kasus yang parah.
“Simak juga: Minuman yang Sebaiknya Dihindari, Efek Negatif bagi Kesehatan”
Mengatasi wabah demam Lassa memerlukan pendekatan yang komprehensif. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya fasilitas medis yang memadai di daerah endemik. Selain itu, edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan hewan pengerat sangat penting untuk pencegahan.
Pentingnya Pencegahan: Pencegahan demam Lassa melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk:
Wabah demam Lassa yang sedang melanda Nigeria merupakan contoh serius dari tantangan kesehatan global yang harus dihadapi. Dengan lebih dari 160 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terinfeksi, upaya untuk memahami, mencegah, dan mengobati penyakit ini sangat penting. Edukasi, pencegahan, dan peningkatan fasilitas kesehatan di daerah endemik menjadi langkah krusial untuk menanggulangi wabah ini dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Jika Anda berada di daerah yang terpengaruh atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai demam Lassa, penting untuk tetap terinformasi dan mengikuti panduan kesehatan yang ada.