Awalan berita – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggarisbawahi pentingnya peran transportasi umum dalam mobilitas di wilayah Jabodetabek. Salah satu upaya konkret yang diusulkannya adalah pengalokasian anggaran oleh pemerintah daerah untuk mendukung layanan transportasi umum di wilayahnya.
Budi Karya Sumadi mendorong pemerintah daerah untuk mengadopsi skema layanan “Buy The Service” (BTS). Yang bertujuan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antara transportasi umum dan pengguna. Dalam sistem ini, pemerintah daerah akan membeli layanan dari operator angkutan umum untuk mengoptimalkan penggunaan transportasi massal.
“Saya harapkan agar layanan BTS ini bukan hanya menjadi inisiatif dari pemerintah pusat. Tetapi juga menjadi bagian dari agenda prioritas pemerintah daerah. Oleh karena itu, saya mengimbau agar Pemda mengalokasikan dana yang memadai untuk mendukung program ini.” Ujar Budi Karya Sumadi saat peresmian Biskita Trans Depok di Stasiun LRT Harjamukti, Depok, pada Minggu (14/7/2024).
Menurutnya, pemerintah daerah seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Memiliki kapasitas untuk menyisihkan sebagian anggaran APBD mereka untuk mendukung upaya ini. Meskipun tidak memerlukan alokasi yang besar. Kontribusi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam penyediaan transportasi umum yang lebih baik.
Layanan BTS merupakan langkah strategis pemerintah pusat untuk memberikan subsidi kepada operator angkutan umum. Yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat umum di kawasan perkotaan. Budi Karya Sumadi juga mengungkapkan bahwa sudah ada 11 kota di Indonesia, termasuk Padang, Pekanbaru, Gorontalo, dan lainnya. Yang telah mengalokasikan anggaran daerah untuk mendukung program BTS.
”Simak juga: Strategi dan Tantangan Kaesang-Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta 2024“
“Misalnya, kota Padang dan Surakarta, meskipun tidak memiliki APBD yang besar. Mereka telah menyadari pentingnya berpartisipasi dalam mendukung konektivitas transportasi umum melalui alokasi APBD mereka,” tambah Budi Karya.
Salah satu contoh implementasi dari upaya meningkatkan aksesibilitas transportasi umum adalah Biskita Trans Depok. Yang direncanakan beroperasi selama 16 jam setiap hari dengan total 48 titik perhentian dan mencakup lintasan sejauh 34 kilometer.
Saat ini, Biskita Trans Depok telah menyiapkan 14 unit kendaraan operasional dan 1 unit kendaraan cadangan dengan target 7 ritase per unit. Selama 6 bulan pertama operasinya, layanan ini juga akan tersedia secara gratis bagi masyarakat.
Inisiatif untuk mengalokasikan anggaran daerah untuk transportasi umum di Jabodetabek tidak hanya akan meningkatkan mobilitas penduduk. Tetapi juga menciptakan ekosistem transportasi yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan adopsi layanan BTS dan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Diharapkan dapat terwujud integrasi yang lebih baik antara transportasi umum dan kebutuhan masyarakat perkotaan.